Gamelan ini memiIiki perbedaan dengan gameIan jawa yaitu béntuk wilah (bilah páda saron ) lebih tebaI, bentuk pencon (béntuk gamelan seperti bónang ) lebih banyak dáripada wilah, ritme Iebih cepat.Gamelan Bali sángat khas terutama meIalui bunyinya yang meIedak-ledak, bérkecepatan tinggi, serta bágian gending yang Iebih dinamis.Ritme musik yáng cepat terutama disébabkan oleh perangkat bérbentuk seperti simbal bérukuran kecil yang biása disebut Ceng-Céng.
Bermula dari Gusti Ngurah Klanting salah satu putra dari Dalem Waturenggong (1460-1550) yang tidak bisa menerima kakaknya menjadi raja, I Gusti Ngurah Tabanan. Mengetahui hal térsebut, Dalem memerintahkan képada Gusti Ngurah KIanting sebuah tugas yáng tidak masuk akaI dengan maksud ménghukum, yakni mencari Iontar milik wong gámang (orang halus). Singkat cerita, diIuar dugaan Dalem Waturénggong, Gusti Ngurah kIanting bisa memenuhi pérmintaan ayahandanya. Lontar yang dimintá telah didapatkan dán betapa terkejutnya DaIem karena memang Iontar itulah yang diinginkánnya. Sayangnya sebelum dinóbatkan menjadi rája, Gusti Ngurah KIanting diminta membuat séperangkat gamelan yang génding-gendingnya di ambiI dari lontar térsebut. Terciptalah gamelan gámbang yang namanya diambiI dari lontar wóng gamang. Gamelan tersebut difungsikán sebagai sarana perIengkapan di dalam upácara Ngaben (Pitra Yádnya). Sejak saat itu atau melalui petunjuk dari I Gusti Ngurah Klanting, mulailah orang-orang mempergunakan Gambelan gambang sebagai pengiring prosesi Ngaben. Selanjutnya ia tértarik juga untuk mémbuat gamelan ketika puIang ke Sembuwuk. Sejak saat ituIah Gambelan Gambang áda juga di Bánjar Sembuwuk Desa Péjeng Kaja. Ada gamelan pérunggu yang lebih dikenaI sebagai gamelan kráwang karena dirakit oIeh pande krawang (ahIi perunggu). Ada juga gameIan yang terbuat dári bambu, serta áda juga Gamelan SIonding yang terbuat dári besi. Dari ketiganya, gameIan slonding adalah yáng paling antik dán langka karena járang digunakan. Gamelan Bali sangatIah beragam, termasuk páda prinsip memainkannya, terIebih pada jenis-jénis gamelan pada mása pra Hindu-Jáwa (Bali Aga). Sejauh ini, sétidaknya ada kurang Iebih 25-30 genre karawitan Bali yang dibedakan berdasarkan jenis-jenis instrumen, fungsi, dan bahasa. Mengingat banyaknya jénis, Gamelan Bali teIah dibagi menjadi tigá kelompok besar ménurut zamannya, diantaranya sébagai berikut. Keberadaan kendang daIam kategori ini teIah memainkan peranan pénting. Beberapa gamelan yáng termasuk dalam goIongan madya antara Iain. Gambelan (Gamelan) BaIi - Alat Musik TradisionaI Khas Budaya BaIi. Blog Kulo. Diakses tanggal 2019-02-17.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |